Ide Desain Interior untuk Pengantin Baru
Pernikahan bukan hanya menyatukan dua jiwa, tapi juga ego
dan kepentingan. Dan selanjutnya hal yang biasanya akan terlihat dalah
"perseteruan" dalam mendekorasi rumah, terutama dalam pemilihan Desain
Interior pada tiap ruangan.
Rangkaian prosesi pernikahan telah berjalan lancar dan
sempurna. Acara bulan madu juga sudah berlangsung dengan penuh kesan. Bagi para
pengantin baru, tugas selanjutnya adalah merencanakan dekorasi rumah. Hal ini
merupakan permasalahn pertama pasangan suami dan istri menggabungkan gaya
pribadi. Yang paling rumit tentu menyatukan cara pandang dari "aku"
dan "kamu", menjadi ”kita”.
Namun, Kelley Proxmire dari Kelley Interior Design
mengatakan, permasalahan tersebut dapat diselesaikan melalui dialog yang
intensif dengan pasangan. Komunikasi diperlukan dalam semua aspek pernikahan, bahkan
pilihan desain interior. Diskusikan ide serta visi Anda dan pastikan berada
pada satu arah terhadap desain yang akan diaplikasikan.
Proxmire menyarankan Anda membuat gambar yang Anda dan
pasangan sukai untuk disampaikan kepada seorang Desainer interior. Biasanya
desainer interior bisa melihat tema apa yang sedang digemari, yang akan
membantu saat membuat rencana Desain Interior untuk Hunian anda dan pasangan.
Anda dapat menemukan gaya pilihan Anda dengan bantuan website atau membaca
artikel di halaman media massa.
Jika pasangan jiwa Anda tidak begitu tertarik pada dekorasi
rumah seperti Anda, tetap libatkan dia dengan mempersempit apa yang Anda
inginkan menjadi dua atau tiga pilihan dan membiarkan dia yang pilih. Jangan
"membanjiri" suami atau istri Anda dengan melibatkan dia dalam tiap
keputusan tunggal. Proxmire menyarankan untuk menanyakan persetujuan kepada
item yang lebih besar seperti sofa,yang bisa berada di rumah selama lebih dari
sepuluh tahun.
Jangan lupa berkompromi, setelah semuanya berakhir, Anda
berdua harus merasa nyaman di ruangan tempat Anda berbagi. Biasanya, konflik
pasangan suami - istri mengenai desain berawal dari kebiasaan seseorang
dibesarkan dalam keluarganya. Ambil contoh orang yang dibesarkan dalam rumah
yang menggunakan karpet oriental, cenderung berpikir bahwa satu-satunya cara
menghias lantai adalah dengan menempatkan karpet.
Proxmire menyarankan Anda untuk berkompromi dengan tipe
seperti itu. Gunakan karpet pada satu ruangan saja. Pasangan Suami-Istri juga
harus memiliki ruang sendiri di rumah untuk dihias sesuai keinginan. Proxmire
baru-baru ini berkesempatan mendesain apartemen seluas 81 meter persegi milik
pengantin baru Brocky dan Lauren yang berdomisili di Washington DC.
Tujuan utama pasangan ini adalah menemukan skema warna di
mana mereka bisa hidup bahagia dan memiliki ruang yang kondusif untuk
menghibur. Proxmire tahu, pasangan tersebut ingin sekali membangun bar.
Namun,ruangannya terlalu kecil dan dia tidak ingin mengambil ruang terlalu
banyak, selain tempat duduk di ruang tamu. Akhirnya, Proxmire menggunakan
sebuah lemari tua yang dipasangi cermin dan dicat hijau di bagian dalamnya
sehingga bisa dijadikan sebagai bar untuk mempercantik Desain Interior.
Ringkasan:
- Permasalahan Perbedaan selera Desain Interior bagi pasangan Baru menikah dapat diselesaikan melalui dialog yang intensif dengan pasangan,
- Konflik pasangan suami - istri mengenai Desain berawal dari kebiasaan yang anda di Rumah Keluarganya dahulu,
- Berkonsultasi dengan Desainer Interior tentu sangat membantu untuk mengatasi, perbedaan selera Desain Rumah yang akan dihuni,