Solusi Cerdas Mengatasi Perbedaan Selera Interior Design
Desiner interior yang berbasis di Chicago, Alyssa
Hoinkes, mengaku pernah menemukan pengantin baru yang berseteru dalam memilih
seprei dan drapery untuk kamar tidur mereka. Bahkan mungkin saja, saat ini anda
juga mengalami permasalahan yang sama.
Setiap kali salah satu dari mereka menyukai sesuatu, yang
lain menolaknya tanpa alasan yang jelas Misalnya, setelah istri memilih pola
bunga, suami berteriak bahwa dia tidak ingin hidup di taman. Dan ketika suami
menunjuk pilihan pada pola gelombang air laut, sang istri menyahut kalau dia
tidak ingin hidup di atas perahu. Sebagai solusi, Desiner
interior mencari motif seprei gabungan antara gambar bunga
kurang formal dan garis-garis air laut.
Pasangan suami-istri itupun tersenyum puas. Desain Interior kamar yang
mereka sepakati terlihat seperti desain cottage ala New
England. Dengan furnitur bergradasi putih, pinstripes biru dan motif bunga yang
lebih berani. Ini adalah contoh sebuah kompromi besar. Tidak terlalu feminin,
tapi terlihat seperti desain dengan nuansa laut.
Desainer interior Jayne Pelosi menemukan cara untuk membantu
pasangan mengidentifikasi perbedaan selera mereka dan mengembangkan gaya yang
dinikmati bersama dengan pasangan hidup sehingga keduanya bahagia tinggal
bersama.
Saya memberi tahu pasangan untuk menemukan empat atau lima buku yang menggambarkan gaya tertentu, seperti craftsman, country, retro, Zen, dan tradisional. Setelah itu, dengan nada yang tidak menghakimi, kami hanya menawarkan halaman buku dan saling berbagi gaya apa yang paling menarik buat masing-masing.
Pelosi lantas meminta suami, termasuk dirinya, untuk menulis kolom dalam sebuah kertas yang isinya "saya bisa hidup dengan ini" dan "saya tidak suka dengan ini". Latihan ini membantu salah seorang klien Pelosi yang berseteru dengan pasangan soal dekorasi rumah, misalnya ketika Istri cinta dengan gaya country, sedangkan suami membencinya.
Saya memberi tahu pasangan untuk menemukan empat atau lima buku yang menggambarkan gaya tertentu, seperti craftsman, country, retro, Zen, dan tradisional. Setelah itu, dengan nada yang tidak menghakimi, kami hanya menawarkan halaman buku dan saling berbagi gaya apa yang paling menarik buat masing-masing.
Pelosi lantas meminta suami, termasuk dirinya, untuk menulis kolom dalam sebuah kertas yang isinya "saya bisa hidup dengan ini" dan "saya tidak suka dengan ini". Latihan ini membantu salah seorang klien Pelosi yang berseteru dengan pasangan soal dekorasi rumah, misalnya ketika Istri cinta dengan gaya country, sedangkan suami membencinya.
Mereka akhirnya menemukan bahwa suami klien saya itu cinta
dengan ayam peliharaannya dan menjauhkan kain motif kotak yang dia tidak bisa
tolerir. Ketika sang suami melihat buku dan memilih furnitur gaya Shaker,
daripada perabotan era Early American yang seharusnya istri pilih, keduanya
menyadari telah berhasil menemukan gaya yang sama untuk mereka berdua.
Potongan Shaker yang bersih akan berbaur mulus dengan gaya
country sang istri, dengan sedikit memberi dan menerima. "Istri akhirnya
menyerah tidak menggunakan kain motif kotak, diubah menjadi kain Prancis yang
lebih cerah dan ceria. Motif ayam diganti dengan pot kopi antik dan jam, kaleng
untuk menyiram, serta objek lain dengan bentuk yang lebih sederhana.
Pasangan ini sangat senang karena bukan hanya rumah mereka
yang menemukan kepribadian baru, tapi keduanya juga menyadari bahwa di antara
mereka ternyata ada banyak persamaan.
Ringkasan:
- Solusi mengatasi Perbedaan selera Desain Interior, untuk Suami – Istri bisa dengan mengambil jalur tengah, yaitu kombinasi antara kedua Desain,
- Dengan kombinasi desain, dipastikan suami - istri akan beranggapan menemukan kepribadian baru, dalam selera yang sama.