Memahami Keunggulan dan Kekurangan Material Atap
Atap merupakan bagian dari bangunan rumah yang selalu ada di
setiap struktur rumah. Dengan semakin berkembangnya teknologi, saat ini
kontruksi atap tidak hanya menggunakan Material Kayu atau Bambu. Namun banyak
juga yang menggunakan Material Baja dan Dek Beton. Dan secara keseluruhan
mempunyai inti bahwa, atap adalah bagian bangunan yang terletak paling atas,
dan secara Umum berfungsi untuk perlindungan bagian bawahnya terhadap cuaca,
hujan dan panas matahari.
Secara spesifik, Struktur Atap mempunyai fungsi khusus, yang
diantaranya adalah:
- Menerima beban beban kuda-kuda dan bahan pelapis berarah vertikal kemudian meneruskannya pada kolom dan pondasi Rumah.
- Menahan tekanan angin muatan yang berarah horizontal pada gevel, dengan kecepatan yang berbeda,
- Menerima panas matahari dengan tujuan menjaga suhu ruangan agar tetap dingin dan menyerap panas tersebut dalam konsep arsitektur tropis,
- Menghindari masuknya air hujan, dengan pemasangan reng pada Struktur Atap harus presisi disesuaikan dengan ukuran genteng.
Konstruksi atap kayu maupun baja ringan memiliki kekurangan
dan kelebihan. Sebagai Perbandingan untuk anda, dibawah ini beberapa Kekurangan
dan Kelebihan dari kedua material tersebut:
Material Kayu
untuk Struktur Atap
Material
ini mempunyai kelebihan mudah dibentuk,
dipotong, dan digunakan secara fleksibel (dapat diukur, dipotong, dibentuk
melengkung, dan sebagainya). Dan mempunyai kekurangan Material kayu mudah
terbakar, dimakan rayap, bisa mengembang atau menyusut, ukuran kayu yang berada
di pasaran tidak lebih dari 4 meter, dan yang terakhir adalah material kayu semakin
sulit didapatkan, sehingga harganya makin mahal.
Material Baja
untuk Struktur Atap
Material baja
adalah material baru yang semakin diminati, dapat dibuat dengan bermacam
bentangan (panjang atau lebar atap), lebih kuat dan aman, tidak bisa dimakan
rayap, lebih tahan api, Pengerjaan lebih Ringan dan anti karat.
Sedangkan Kekurangan Material Baja untuk
Struktur Atap adalah, pemasangannya membutuhkan tukang ahli, dan harganya lebih
mahal dibandingkan Material Kayu.
Atap biasanya dibedakan menjadi 3 komponen, yang
diantaranya adalah Komponen Rangka (rangka atap dan penopang rangka
atap); penutup atap (genteng,polikarbonat); pelengkap atap (talang horizontal/vertikal dan lisplang).
Struktur atap adalah bagian bangunan
yang menahan beban-beban dari atap.
Berdasarkan posisi inilah maka muncul istilah kuda-kuda,kasau dan reng. Susunan rangka atap
dapat menghasilkan lekukan pada atap (jurai dalam/luar) dan menciptakan bentuk
atap tertentu, dan ditahan oleh Penopang rangka atap. Penopang ini biasanya adalah material berbentuk balok yang disusun membentuk
segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda. Kuda-kuda berada dibawah rangka
atap,fungsinya untuk menyangga rangka atap.
Material penutup atap bisa anda
pilih dengan menggunakan Genteng, Polikarbonat,
dan material atap modern yang lainnya. Untuk penyambung 2 sudut ganting, tentu
akan dibutuhkan talang sehingga sambungan tersebut rapat dan tidak bocor.
Ringkasan:
- Atap adalah bagian bangunan yang terletak paling atas, dan berfungsi untuk melindungi rumah dan penghuni cuaca,
- Material baja, adalah material yang banyak digunakan karena lebih mudah dalam pemasangan dan lebih hemat,
- Struktur Atap dibedakan menjadi Komponen Rangka, Penutup dan Pelengkap.